Rabu, 01 Agustus 2012

Let's go!


he mystery surrounds is what makes something interesting. to do-not-know-for-sure somehow fostered some sort of respect

http://en.wikipedia.org/wiki/Batak_(Indonesia) 

none of the scripts found, about the barbarous activity among native inland written by the early foreign explorers; marco polo, stamford raffles, Ida Laura Pfeiffer, Franz Wilhelm Junghuhn, Niccolò de' Conti, Zhao Rugua's, were based on first-person observation. means, they've been all having told by, or heard from, etc.
damn! i love history. 

"Marco Polo recorded stories of ritual cannibalism among the "Battas". Marco Polo'
s stay was restricted to the coastal areas, and he never ventured inland to directly verify such claims. Despite never personally witnessing these events, he was nonetheless willing to pass on descriptions which were provided to him, in which a condemned man was eaten.."

"Ida Laura Pfeiffer visited the Batak in August 1852 and although she did not observe any cannibalism, she was told that..."

somehow reminds me a quote from the film "Band of Brother":
The mystery surrounds is what makes something interesting. to do-not-know-for-sure somehow fostered some sort of respect. - FIRST LIEUTENANT RONALD C. SPEIRS, 0439 465, Parachute Infantry, US Army, E Company

Minggu, 30 Mei 2010

white shoes and the couples company

Mmm...blog baru,cihui..!, tapi belom tau mau ngisi apaan. Jadi iseng-iseng aja mau ngenalin dulu ni band indonesia terfavorit saya. Mungkin uda banyak juga yang kenal sama :
whiteshoesandthecouplescompany(WSATCC);a bunch of talented people!



Profil

White Shoes & The Couples Company adalah sebuah kelompok musik yang membawakan musik Pop Indonesia. Musiknya banyak dipengaruhi oleh lagu-lagu dalam soundtrack filmclassic jazzclassic strings arrangements yang dibubuhi oleh irama retro disco, easy listening acoustic ballads dan sedikit sentuhan nada dari keyboard mainan anak-anak keluaran akhir tahun 70-an. Indonesia tahun 70-an, dan terinspirasi dengan semangat akustik para musisi tahun 30-an. Ditambah dengan


White Shoes & The Couples Company terbentuk pada tahun 2002 disebuah kampus kesenian dibilangan Jakarta Pusat. Dua mahasiswa Seni Rupa, Aprilia Apsari (Sari) & Yusmario Farabi (Rio), yang sedang menjalin hubungan asmara memutuskan untuk membuat sebuah grup musik, dengan mengajak teman dekat satu fakultas mereka yang bernama Saleh. Maka terbentuklah formasi pertama grup musik White Shoes & The Couples Company. Sari pada posisi vokal & violin, Rio pada posisi gitar rythm serta Saleh pada posisi gitar melodi. Atas dasar kebutuhan, kemudian Sari & Rio mengajak sepasang suami istri dari fakultas musik, Ricky pada posisi Bass & Cello serta Mela pada posisi Keyboard, Piano & Viola. Terakhir Ricky mengusulkan untuk merekrut kenalannya, John Navid yang juga dari fakultas musik menduduki posisi drummer.

White Shoes & The Couples Company kemudian merilis debut albumnya pada tahun 2005 lewat label Aksara Records dan didistribusikan oleh Universal Music Indonesia. Selain itu White Shoes & The Couples Company juga turut mengisi album soundtrack film “Janji Joni” dan “Berbagi Suami” produksi Kalyana Shira Films.

Setelah sukses dengan album perdananya, White Shoes & The Couples Company memproduksi mini album (EP) berjudul ”Skenario Masa Muda” yang dirilis oleh Aksara Records pada bulan September 2007. Mini album kali ini berjalan berkesinambungan dengan pergerakan melestarikan filem Indonesia masa lalu yang bekerjasama dengan Kineforum(Komite Film Dewan Kesenian Jakarta) dan Pusat Arsip Film Sinematek Indonesia.

White Shoes & The Couples Company juga telah menandatangani kontrak dengan Minty Fresh Records, sebuah label rekaman yang berasal dari Chicago, Amerika Serikat.
Sebelumnya, di bulan Januari 2007, pihak Minty Fresh Records bertemu dengan Aksara Records, yang kemudian sepakat memberikan lisensi kepada Minty Fresh untuk merilis album pertama White Shoes & The Couples Company.
Pada bulan September 2007 lalu, Minty Fresh Records merilis album pertama White Shoes & The Couples Company di lima wilayah yaitu Amerika Serikat, Mexico, Kanada, Australia dan Jepang. Dalam album rilisan Minty Fresh ini, White Shoes & The Couples Company menambahkan 2 bonus lagu yaitu Kapiten & Gadis Desa, dan Sabda Alam.
Artis-artis yang tergabung dalam Minty Fresh antara lain The Cardigans, Tahiti 80, Veruca Salt, Liz Phair, The Legendary Jim Ruiz Group, Kahimi Karie, Komeda, Ivy, The Poems, dan Prototypes.

-source:
http://whiteshoesandthecouplescompany.org/web/about/


saya lupa kapan tepatnya pertamakali mendengar lagu mereka. yang jelas, klip 'windu-defrina' yang suaranya terdengar dari ruang TV di bawah membuat saya beranjak sejenak dari meja belajar kayu -bekas meja makan keluarga- buat SPMB saya di 'loteng' buat buru-buru ngeliat artis indonesia jaman dulu (dugaan saya saat pertama kali denger warna suara non sari-vokalis yang '60s-'70s bgt) mana yang saya tidak tau, yang bisa ngegabungin unsur gitar akustik ringan dengan bass yang menari wisely dengan beat dan juggling-juggling senar drum nya yang -tapi-tak-terdengar-seperti senar drum musik pop dari tahun '70an (contoh: senar drumnya queen,mirip senarnya the killers juga,dll).
melihat klip nya dari pertengahan, saya masih penasaran siapa mereka ini dan dari tahun berapa. sampai di hampir akhir klip waktu baru muncul lagi tag artis dan judulnya waktu mereka mengadakan tarian aneh nan cerianya.
haha...
"WhiteShoes&TheCouplesCompany" nama nya. band indie asal jakarta yang lahir tahun 2002 (bukan 1976).hehe..sweet concept thou.
idealisme dalam bermusik yang mereka anut tidak membawa mereka ke 'kemelaratan' yang 'ditakutkan' oleh sebagian besar band-band major indonesia jaman sekarang yang saya heran entah dari mana saja datangnya.
salut buat nona sari,Nona Mela, Bung Rio, Bung Ricky,Bung Saleh dan Bung John penghunus WSATCC. keep up the good spirit and creativity guys.
salut juga buat RC semacam aksara yang masih punya apresiasi tinggi terhadap musik-musik indie tanah air.God Bless you
for your international debut,guys; minty fresh, they've done a right thing. hehe..good luck guys.


all their pieces are my favourites. but, call me crazy, 'coz me uno favourite is Roman Ketiga.
mm...not a big thing, just about seven to ten instruments combined along in one good-lined song. include a best drum juggling act ever.
and here is how i dare you to listen.


-source:
youtube

kurang puas? denger yang studio version. okeh?

along the way they've grown even better and better. Wise and a good-tasted music lovers in Indonesia should put them on their special-music playlist. Expected live performance to go to, Sample of fruit of positive activities that indonesian young people could do. And as for me, another great refrence of music, and what a way to enjoy one.

-source:
my brain

God Bless & Good Night